Minggu, 21 Januari 2018

LAPORAN KULIAH LAPANGAN FISIOLOGI HEWAN (KONTRAKSI OTOT JANTUNG)

KONTRAKSI OTOT JANTUNG
LAPORAN KULIAH LAPANGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan yang diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
Ilham Nurdiansyah                  15543001
Arin Sri Nursifa                       15543002
Santi Suminar                          15543006
Nurhadiani                               15543009
Melisa Nursuciani                    15544013
Neng Siti Khotimah J.             15544016
Kelas 3 – B



JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MIPA DAN ILMU TERAPAN
INSTITUT PENDIDIKAN IDONESIA (IPI)
GARUT
2018



I.                 Judul Praktikum
Kontraksi Otot Jantung

II.              Pelaksanaan Praktikum
Hari/Tanggal    : Senin/15 Januari 2018
Waktu              : 11:00 s.d. 13:25 WIB
Tempat            : Laboratorium Fisiologi Hewan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

III.           Tujuan
Mengetahui aktivitas jantung dengan menggunakan EKG

IV.           Dasar Teori
Ø Nilai-nilai EKG Normal
1.   Gelombang P yaitu depolarisasi atriuma.
a.       Nilai-normal ; lebar <> 
b.      Tinggi <0,25>
c.       Bentuk + ( ) di lead I, II, aVF, V2 - V6
d.      - ( ) di lead aVR
e.       + atau - atau + bifasik ( ) di lead III, aVL, V12.
2.   Kompleks QRS yaitu depolarisasi dan ventrikel, diukur dari permulaan gelombang QRSsampai akhir gelombang QRS Lebar 0,04 - 0,10 detik.
a.       Gelombang Q  yaitu defleksi pertama yang ke bawah (-) lebar 0,03 detik, dalam <1/3>
b.      Gelombang R yaitu defleksi pertama yang keatas (+)
• Tinggi ; tergantung lead. 
• Pada lead I, II, aVF, V5 dan V6 gel. R lebih tinggi (besar)
• Gel. r kecil di V1 dan semakin t
inggi (besar) di V2 - V6.
c.       Gelombang S yaitu defleksi pertama setelah gel. R yang ke bawah (-).Gel. S lebih besar pada VI - V3 dan semakin kecil di V4 - V6.
3.   Gelombang T yaitu repolarisasi dan ventrikel
a.       (+) di lead I, II, aVF, V2 - V6.
b.      (-) di lead aVR.
c.       (±) / bifasik di lead III, aVL, V1 (dominan (+) / positif)
4.   Gelombang U ; biasanya terjadi setelah gel. T (asal usulnya tidak diketahui) dan dalamkeadaan normal tidak terlihat.

V.              Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:


VI.           Langkah Kerja
1)      Prosedur penggunaan alat EKG
a.       membersihkan bagian tubuh yang akan diperiksa dengan menggunakan kapas beralkohol 70%
b.      Setelah alkohol kering, mengoleskan EKG krim pada bagian yang dimaksud (dada, pergelangan tangan dan kaki)
c.       memasang elektroda pada dada, pergelangan tangan dan kaki sesuai dengan kode warna elektroda pada table dibawah.
Warna
Kode
Tempat
Warna
Kode
Tempat
Merah

R
Lengan kanan
Putih
RA
Lengan kanan
Kuning

L
Lengan kiri
Hitam
LA
Lengan kiri
Hijau

F
Kaki kanan
Merah
LL
Kaki kiri
Hitam

N
Kaki kiri
Hijau
RL
Kaki kanan
Putih/merah
C1
Dada 1
Coklat/merah
V1
Dada 1
Putih/kuning
C2
Dada 2
Coklat/kuning
V2
Dada 2
Putih/hijau
C3
Dada 3
Coklat/hijau
V3
Dada 3
Putih/coklat
C4
Dada 4
Coklat/biru
V4
Dada 4
Putih/hitam
C5
Dada 5
Coklat/orange
V5
Dada 5
Putih/ungu
C6
Dada 6
Coklat/ungu
V6
Dada 6



















2)   Setelah elektroda terpasang kemudian operasionalkan EKG secara otomatis/manual.
a.       Otomatis
·         Memilih operasi pada posisi A, pada setiap panelnya.
·         Menekan start/stop, maka alat EKG akan beroperasi dengan sendirinya dengan memeriksa komponen.
b.      Manual
·         Memilih operasi pada posisi M pada setiap panelnya.
·         Memilih LEAD EKG dengan cara menekan LEAD dan FEED untuk mengubah sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya tekan tombol start/stop.
3)      Hal yang harus diperhatikan saat menggunakan EKG
a.       Pasien harus dalam keadaan rileks, sebab dalam keadaan stress/batuk/bersin akan mempengaruhi tampilan pada EKG.
b.      Penggunaan EKG krim harus secukupnya, jangan terlalu banyak atau sedikit.
4)      Jauhkan pasien dan EKG dari peralatan yang menimbulkan gelombang induk elektromagnetik.
5)      Pastikan peralatan menggunakan arde/grounding.

VII.        Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:



VIII.     Pembahasan
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung. Tes tersebut merekam aktivitas listrik dari jantung, dan pada batas tertentu, mengidentifikasi jika ada peredaran atau aliran darah yang tidak normal. EKG memberikan gambaran ukuran dan bentuk hati dengan baik. Jantung adalah salah satu organ otot paling besar dan di bagi menjadi empat bilik. Bilik atas disebut atrium kanan dan kiri, dan bilik bawah adalah ventrikel kanan dan kiri.
Oksigen yang masuk ke dalam tubuh lewat hidung atau mulut akan tergabung dengan darah dari paru-paru. Lalu, darah tersebut bergerak dari paru-paru ke pembuluh darah pulmonari dan ke atrium kiri. Lalu, dipompa ke ventrikel kiri dan melewati aorta, di mana oksigen didistribusikan ke jaringan dan sel.
Karena oksigen terdistribusi dan digunakan oleh tubuh, karbon monoksida menyatu dengan darah untuk mengeliminasi. Pasokan kembali ke jantung melalui atrium kanan dan lanjut ke ventrikel kanan, di mana akan mengalir ke arteri pulmonari yang terhubung dengan paru-paru. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida, sementara oksigen masuk ke aliran darah.
Agar jantung dapat memompa darah melewati bilik maka dibutuhkan rangsangan listrik. Segala interupsi pada siklusnya dapat menyebabkan beragam gejala dan kondisi kardiovaskular. Masalah yang memengaruhi bilik atau bagian jantung lainnya dapat memberi dampak pada aliran darah.
Pada praktikum ini kami melakukan percobaan kontraksi otot jantung pada teman kami yang bernama Ilham Nurdiansyah. Ketika pengamatan berlangsung, kondisi tubuh Ilham sehat dan sadar baik secara fisiologis maupun biologis. Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, diagram hasil EKG yang diseleraskan dengan nilai-nilai kontraksi jantung normal pada EKG, didapatkan hasil QRS yang stabil karena tubuh sering bergerak sehingga tekanan atau gerakan jantung normal. Diindikasikan karena Ilham sering melatih otot jantungnya dengan berolahraga.


IX.                 Kesimpulan
Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan rekaman aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus. Beberapa tujuan dari penggunaan EKG adalah untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia, kelainan-kelainan otot jantung, pengaruh/efek obat-obat jantung, menilai fungsi pacu jantung dll. Elektrokardiogram tediri atas sebuah gelombang P, sebuah kompleks QRS dan sebuah gelombang T. Seringkali kompleks QRS itu terdiri atas tiga gelombang yang terpisah, yakni gelombang Q, gelombang R dan gelombang S, namun jarang ditemukan. Sandapan pada EKG ada 2 yaitu sandapan bipolar dan unipolar. Sadapan-sadapan bipolar dihasilkan dari gaya-gaya listrik yang diteruskan dari jantung melalui empat kabel elektrode yang diletakkan di kedua tangan dan kaki.sedangkan, sandapan unipolar Sadapan ini memandang jantung secara horizontal (jantung bagian anterior, septal, lateral, posterior dan ventrikel sebelah kanan). Dari hasil praktikum Elektrokardigraf diketahui bahwa Ilham memiliki denyut jantung yang normal yaitu 69/menit.


LAPORAN KULIAH LAPANGAN FISIOLOGI HEWAN (KONTRAKSI OTOT JANTUNG)

KONTRAKSI OTOT JANTUNG LAPORAN KULIAH LAPANGAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan yang di...