Sabtu, 20 Januari 2018

LAPORAN KULIAH LAPANGAN FISIOLOGI HEWAN ( SISTEM EKSRESI )

SISTEM EKSRESI
LAPORAN KULIAH LAPANGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan yang diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
Ilham Nurdiansyah                  15543001
Arin Sri Nursifa                       15543002
Santi Suminar                          15543006
Nurhadiani                               15543009
Melisa Nursuciani                    15544013
Neng Siti Khotimah J.             15544016
Kelas 3 – B



JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MIPA DAN ILMU TERAPAN
INSTITUT PENDIDIKAN IDONESIA (IPI)
GARUT

2018



SISTEM EKSKRESI
(Uji Glukosa dalam Urine)

                                 I.            Judul Praktikum
Uji Glukosa Dalam Urine (Ekskresi)

                              II.            Tujuan
Untuk memeriksa ada tidaknya glukosa dalam urin

                           III.            Dasar Teori
Urin atau air seni maupun air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
System urinaria terdiri atas ginjal, ureter, kantung kemih, dengan menghasilkan urin yang  merupakan hasil sisa metabolisme. Ginjal mempertahankan susunan kimia cairan tubuh melalui beberapa proses yaitu filtrasi plasma darah oleh glomerulus, absorpsi kembali secara selektif zat-zat seperti garam, air, gula sederhana, asam amino oleh tubulus, dan sekresi zat-zat oleh tubulus dari darah kedalam lumen tubulus dalam bentuk urin. Proses sekresi ini mengikutsertakan penahanan kalium, asam urat, amino organic, dan ion hydrogen yang berfungsi untuk memperbaiki komponen buffer darah dan mengeluarkan zat-zat yang mungkin terjadi.
Setiap harinya ginjal manusia bekerja menyaring darah dan menghasilkan urine. Jumlah Urine yang dihasilkan setiap manusia berbeda-beda tergantung darijumlah air yang dikonsumsi, suhu serta tekanan yang dialami seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengetahui bahwa urin manusia rata-rata berwarna kekuningan dan sedikit berbau. Nantinya didalam laporan ini akan dijelaskan apa saja yang terkandung didalam urine manusia.

                           IV.            Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :


                              V.            Langkah Kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
2.   Diambil 3 mL larutan Benedict’s menggunakan pipet tetes  dan memasukkannya kedalam tabung reaksi
3.      Selanjutnya Dididihkan larutan Benedict’s tersebut diatas  api  Bunsen spirtus
4.      Ditambahkan 8 tetes uirine  ke  dalam larutan tadi  dan memanaskannya lagi selama 1-2 menit kemudian biarkan dingin
5.      Diamati perubahan warna dan endapan yang terjadi, bila :
a.       Hijau                  : Kadar Glukosa 1 %
b.      Merah                : Kadar Glukosa 1,5 %
c.       Orange              : Kadar Glukosa 2 %
d.      Kuning               : Kadar Glukosa 5 %

                           VI.            Hasil Pengamatan
Data pengamatan golongan darah
Sampel Urine
Perubahan Warna
Keterangan
Ilham nurdiansyah
Biru pekat
Mengandung 0,1% glukosa
Wisa Qolbuniah A
Biru pekat
Mengandung 0,1% glukosa
Shopa Sopiyatul M
Biru pekat
Mengandung 0,1% glukosa
Fitriani Dewi
Biru pekat
Mengandung 0,1% glukosa
Neng siti khotimah J
Biru pekat
Mengandung 0,1% glukosa
Ade lisna
Biru pekat
Mengandung 0,1% glukosa

                        VII.            Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan Uji Glukosa dalam Urine untuk melihat ada atau tidak nya kandungan glukosa dalam urine dengan ditambahkan larutan Benedict’s.
            Adanya kandungan glukosa dalam urine dapat diketahui ketika perubahan warna yang terjadi pada larutan Benedict’s yang sudah dipanaskan kemudian di tetesi urine memiliki warna hijau, merah, orange dan kuning. Namun data yang di dapatkan pada praktikum yang kami lakukan setelah larutan Benedict’s di tetesi urine warna yang di hasilkan yaitu biru pekat artinya urine yang di uji normal atau hanya mengandung kadar glukosa 0,1 %.

                     VIII.            Pertanyaan
1.      Buatlah siklus perubahan glukosa dalam  tubuh dan jelas kan mengapa terjadi  perubahan demikian ?
2.       Bagaimanakah jumlah glukosa dalam darah setelah beberapa saat anda makan ?
3.       Bagaimanakah hubungannya dengan kadar glukosa optimum darah ?
Jawab
1.      Glukosa berasal dari pemecahan amilum dan maltosa. Glikosa masuk siklus glikolisis menghasilakan asam piruvat, kemudian masuk daur krebs dan transporelektron untuk menghasilkan energi berupa ATP. Perubahan ini terjadi agar glukosa mudah di serap dan dapat memberikan energi bagi tubuh. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukosa,hormon yang menargetkan sel-sel di liver (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini disebut glikosterolisis). Glukosa dilepaskan kedalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah. Apabila level gula darah meningkat, itu mungkin arena perubahan glikogen atau kara proses pencernaan makanan. Hormon yang lain dilepas lepas dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini disebut insulin, menyebabkan organ hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen. Proses ini disebut glikosterosi, yang mengurangi level gula darah. Perubahan-perubahan teersebut terjadi untuk menjaga keseimbangan atau homeostatis.
2.      Jumlah glukosa dalam darah akan naik beberapa saat setelah makan terkait penyerapan glukosa oleh tubuh. Karena saat kita makan makanan yang megadung karbohidrat, karbohidrat tersebut akan di ubah menjadi glukosa. Hubungan yaitu bahwa ketika beberapa saat setelah makan, terjadi penigkatan kadar glukosa darah dalam tubuh. Dengan naiknya kadar glukosa dalam darah akan merangsang pankreas untuk menghasilakn insulin fungsinya untuk mencegah kenaikan kadar gula darah lebih lanjut. Insulin memasukan gula kedalam darah sehigga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi. Kelebihan glukosa di dalam bentuk glikogen dalam hati atau otot sehingga kadar glukosa dalam darah tetap dalam keadaan optimum.
3.      Jumlah glukosa dalam darah akan naik beberapa saat setelah makan terkait penyerapa glukosa dalam tubuh karena saat kita makan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, karbohidrat tersebut akan di ubah enjadi glukosa, sehingga jumlah glukosa dalam darah akan tinggi.

                           IX.            Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa urine yang di ujikan normal karena  memiliki warna biru pekat dan kandungan glukosa nya 0,1 %.



SISTEM EKSRESI
(Uji Chlorida dalam Urine)

                            I.            Judul Praktikum
Uji Chlorida  Dalam Urine (Ekskresi)

                         II.            Tujuan
Untuk memeriksa ada tidaknya Chlorida dalam urin

                      III.            Dasar Teori
Urin atau air seni maupun air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
System urinaria terdiri atas ginjal, ureter, kantung kemih, dengan menghasilkan urin yang  merupakan hasil sisa metabolisme. Ginjal mempertahankan susunan kimia cairan tubuh melalui beberapa proses yaitu filtrasi plasma darah oleh glomerulus, absorpsi kembali secara selektif zat-zat seperti garam, air, gula sederhana, asam amino oleh tubulus, dan sekresi zat-zat oleh tubulus dari darah kedalam lumen tubulus dalam bentuk urin. Proses sekresi ini mengikutsertakan penahanan kalium, asam urat, amino organic, dan ion hydrogen yang berfungsi untuk memperbaiki komponen buffer darah dan mengeluarkan zat-zat yang mungkin terjadi.
Setiap harinya ginjal manusia bekerja menyaring darah dan menghasilkan urine. Jumlah Urine yang dihasilkan setiap manusia berbeda-beda tergantung darijumlah air yang dikonsumsi, suhu serta tekanan yang dialami seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengetahui bahwa urin manusia rata-rata berwarna kekuningan dan sedikit berbau. Nantinya didalam laporan ini akan dijelaskan apa saja yang terkandung didalam urine manusia.
                      IV.            Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :


                         V.            Langkah Kerja
1.      Dimasukkan 5 mL urine kedalam  tabung reaksi kemudian menetesinya dengan  larutan AgNO3  1-2 tetes
2.   Diamati  perubahan yang terjadi, jika terdapat endapan putih menunjukkan adnaya chloride radikal

                      VI.            Hasil Pengamatan
Data pengamatan golongan darah
Sampel urine
Ada tidaknya endapan putih
Keterangan
Ilham nurdiansyah
Terdapat endapan putih
Terdapat chlorida radikal
Wisa Qolbuniah A
Terdapat endapan putih
Terdapat chlorida radikal
Shopa Sopiyatul M
Terdapat endapan putih
Terdapat chlorida radikal
Fitriani Dewi
Terdapat endapan putih
Terdapat chlorida radikal
Neng siti khotimah J
Terdapat endapan putih
Terdapat chlorida radikal
Ade Lisna
Terdapat endapan putih
Terdapat chlorida radikal

                   VII.            Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan Uji Chlorida dalam Urine untuk melihat ada atau tidak nya kandungan Chlorida dalam urine dengan ditambahkan larutan AgNO3.
Uji kandungan chlorida dalam urine dapat diketahui ketika terdapat endapan putih pada urine  yang di tetesi dengan larutan AgNO3. Jika terdapat endapan putih pada urine tersebut maka urine mengandung chlorida, namun pada praktikum yang kami lakukan dalam urine yang di tetesi larutan AgNO3 terdapat endapan sehingga urine dikatakan mengandung chloride.

                VIII.            Pertanyaan
1.      Chlorida yang terdapat  dalam urine berasal dari apa ? jelaskan !
2.      Apakah chloride selalu  terdapat dalam urine ?
3.      Tuliskan reaksi kimia yang terjadi pada percobaan diatas bila uji tersebut positif !
Jawaban
1.      Chlorida yang terdapat dalam urine berasal dari makanan yang mengandung garam (NaCl).
2.      Pada tubuh tidak selamanya mengandung klor, karena saat makanan yang di konsumsi tidak mengandung klor, maka dalam tubuh pun tidak mengandung klor atau hanya sedikit. Kandungan klor selain terdapat dalam urine sendiri juga terdapat di dalam makanan dan air.
3.       NaCl ------>                   Na+ + Cl-
     AgNO3 + NaCl ------>                      AgCl + NaNO3

                      IX.            Kesimpulan
            Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa urine yang di uji  mengandung chlorida karena terdapat endapan putih .


SISTEM EKSRESI
(Uji Amonia dalam Urine)

                   I.            Judul Praktikum
Uji Amonia  Dalam Urine (Ekskresi)

                II.            Tujuan
Untuk memeriksa ada tidaknya Amonia dalam urin
Untuk mengenal  bau Ammonia dari hasil penguraian urea dalam urine

             III.            Dasar Teori
Urin atau air seni maupun air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
System urinaria terdiri atas ginjal, ureter, kantung kemih, dengan menghasilkan urin yang  merupakan hasil sisa metabolisme. Ginjal mempertahankan susunan kimia cairan tubuh melalui beberapa proses yaitu filtrasi plasma darah oleh glomerulus, absorpsi kembali secara selektif zat-zat seperti garam, air, gula sederhana, asam amino oleh tubulus, dan sekresi zat-zat oleh tubulus dari darah kedalam lumen tubulus dalam bentuk urin. Proses sekresi ini mengikutsertakan penahanan kalium, asam urat, amino organic, dan ion hydrogen yang berfungsi untuk memperbaiki komponen buffer darah dan mengeluarkan zat-zat yang mungkin terjadi.
Setiap harinya ginjal manusia bekerja menyaring darah dan menghasilkan urine. Jumlah Urine yang dihasilkan setiap manusia berbeda-beda tergantung darijumlah air yang dikonsumsi, suhu serta tekanan yang dialami seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengetahui bahwa urin manusia rata-rata berwarna kekuningan dan sedikit berbau. Nantinya didalam laporan ini akan dijelaskan apa saja yang terkandung didalam urine manusia.

             IV.            Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :


                V.            Langkah Kerja
1.      Dimasukkan 1 mL urine kedalam tabung reaksi
2.      Dipanaskan urine tersebut dengan menggunakan Bunsen spirtus
3.      Dicium bagaimana baunya

             VI.            Hasil Pengamatan
Data pengamatan golongan darah
Sampel urine
Bau
Keterangan
Ilham nurdiansyah
Tercium bau pesing
Terdapat amonia
Wisa Qolbuniah A
Tidak tercium bau
Tidak terdapat amonia
Shopa Sopiyatul M
Tercium bau pesing
Terdapat amonia
Fitriani Dewi
Tercium bau pesing
Terdapat amonia
Neng siti khotimah J
Tercium bau pesing
Terdapat amonia
Ade lisna
Tercium bau pesing
Terdapat amonia

          VII.            Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan Uji Amonia dalam Urine untuk melihat ada atau tidak nya kandungan Chlorida dalam urine dengan dipanaskan diatas pembakar spirtus (bunsen).
Uji ammonia dalam urine dapat diketahui jika dalam urine yang sudah di panaskan tidak tercium bau maka urine tersebut tidak normal, tetapi jika urine tersebut tercium bau maka urin tersebut normal. Namun dalam praktikum yang kami lakukan ternyata urine yang sudah di panaskan tersebut tercium bau pesing maka urine tersebut dikatan normal atau terdapat amonia.

       VIII.            Pertanyaan
1.      Berasal dari apakah ammonia dalam urine tersebut ?
2.      Enzim apa yang bekerja ?
Jawaban
1.      Ammonia dalam urine berasal dari hasil deaminasi asam amino yang terjadi terutama di dalam hati dan ginjal
2.      Glutaminase mengubah glutamine menjadi asam glutamate

             IX.            Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa dalam urin yang dipanaskan tercium bau, maka urine normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN KULIAH LAPANGAN FISIOLOGI HEWAN (KONTRAKSI OTOT JANTUNG)

KONTRAKSI OTOT JANTUNG LAPORAN KULIAH LAPANGAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan yang di...