KONTRAKSI OTOT JANTUNG
LAPORAN KULIAH LAPANGAN
Diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan yang diampu
oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
Ilham Nurdiansyah 15543001
Arin Sri Nursifa 15543002
Santi Suminar 15543006
Nurhadiani 15543009
Melisa Nursuciani 15544013
Neng Siti Khotimah J. 15544016
Kelas 3 – B
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MIPA DAN ILMU TERAPAN
INSTITUT PENDIDIKAN IDONESIA (IPI)
GARUT
2018
I.
Judul Praktikum
Kontraksi Otot Jantung
II.
Pelaksanaan Praktikum
Hari/Tanggal : Senin/15 Januari 2018
Waktu : 11:00 s.d. 13:25 WIB
Tempat : Laboratorium Fisiologi Hewan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
III.
Tujuan
Mengetahui
aktivitas jantung dengan menggunakan EKG
IV.
Dasar Teori
Ø Nilai-nilai
EKG Normal
1.
Gelombang P yaitu depolarisasi atriuma.
a.
Nilai-normal ; lebar <>
b.
Tinggi <0,25>
c.
Bentuk + ( ) di lead I, II, aVF, V2
- V6
d.
- ( ) di lead aVR
e.
+ atau - atau + bifasik ( ) di lead
III, aVL, V12.
2.
Kompleks QRS yaitu depolarisasi dan ventrikel,
diukur dari permulaan gelombang QRSsampai akhir gelombang QRS Lebar 0,04 -
0,10 detik.
a.
Gelombang Q yaitu
defleksi pertama yang ke bawah (-) lebar 0,03 detik, dalam <1/3>
b.
Gelombang R yaitu
defleksi pertama yang keatas (+)
•
Tinggi ; tergantung lead.
•
Pada lead I, II, aVF, V5 dan V6 gel. R lebih tinggi (besar)
•
Gel. r kecil di V1 dan semakin t
inggi
(besar) di V2 - V6.
c.
Gelombang S yaitu
defleksi pertama setelah gel. R yang ke bawah (-).Gel. S lebih besar pada VI -
V3 dan semakin kecil di V4 - V6.
3.
Gelombang T yaitu repolarisasi dan
ventrikel
a.
(+) di lead I, II, aVF, V2 - V6.
b.
(-) di lead aVR.
c.
(±) / bifasik di lead III, aVL, V1
(dominan (+) / positif)
4.
Gelombang U ; biasanya terjadi setelah
gel. T (asal usulnya tidak diketahui) dan dalamkeadaan normal tidak
terlihat.
V.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan
bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
VI.
Langkah Kerja
1) Prosedur
penggunaan alat EKG
a. membersihkan
bagian tubuh yang akan diperiksa dengan menggunakan kapas beralkohol 70%
b. Setelah
alkohol kering, mengoleskan EKG krim pada bagian yang dimaksud (dada,
pergelangan tangan dan kaki)
c. memasang
elektroda pada dada, pergelangan tangan dan kaki sesuai dengan kode warna
elektroda pada table dibawah.
Warna
|
Kode
|
Tempat
|
Warna
|
Kode
|
Tempat
|
Merah
|
R
|
Lengan kanan
|
Putih
|
RA
|
Lengan kanan
|
Kuning
|
L
|
Lengan kiri
|
Hitam
|
LA
|
Lengan kiri
|
Hijau
|
F
|
Kaki kanan
|
Merah
|
LL
|
Kaki kiri
|
Hitam
|
N
|
Kaki kiri
|
Hijau
|
RL
|
Kaki kanan
|
Putih/merah
|
C1
|
Dada 1
|
Coklat/merah
|
V1
|
Dada 1
|
Putih/kuning
|
C2
|
Dada 2
|
Coklat/kuning
|
V2
|
Dada 2
|
Putih/hijau
|
C3
|
Dada 3
|
Coklat/hijau
|
V3
|
Dada 3
|
Putih/coklat
|
C4
|
Dada 4
|
Coklat/biru
|
V4
|
Dada 4
|
Putih/hitam
|
C5
|
Dada 5
|
Coklat/orange
|
V5
|
Dada 5
|
Putih/ungu
|
C6
|
Dada 6
|
Coklat/ungu
|
V6
|
Dada 6
|
2)
Setelah elektroda terpasang kemudian
operasionalkan EKG secara otomatis/manual.
a.
Otomatis
·
Memilih operasi pada posisi A, pada
setiap panelnya.
·
Menekan start/stop, maka alat EKG akan beroperasi
dengan sendirinya dengan memeriksa komponen.
b.
Manual
·
Memilih operasi pada posisi M pada
setiap panelnya.
·
Memilih LEAD EKG dengan cara menekan
LEAD dan FEED untuk mengubah sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya tekan tombol
start/stop.
3)
Hal yang harus diperhatikan saat
menggunakan EKG
a.
Pasien harus dalam keadaan rileks, sebab
dalam keadaan stress/batuk/bersin akan mempengaruhi tampilan pada EKG.
b.
Penggunaan EKG krim harus secukupnya,
jangan terlalu banyak atau sedikit.
4)
Jauhkan pasien dan EKG dari peralatan
yang menimbulkan gelombang induk elektromagnetik.
5)
Pastikan peralatan menggunakan
arde/grounding.
VII.
Hasil Pengamatan
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
VIII.
Pembahasan
Elektrokardiogram (EKG)
adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf,
yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun, EKG
dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas elektrokardiogram
merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung.
Tes tersebut merekam aktivitas listrik dari jantung, dan pada batas tertentu,
mengidentifikasi jika ada peredaran atau aliran darah yang tidak normal. EKG
memberikan gambaran ukuran dan bentuk hati dengan baik. Jantung adalah salah
satu organ otot paling besar dan di bagi menjadi empat bilik. Bilik atas
disebut atrium kanan dan kiri, dan bilik bawah adalah ventrikel kanan dan kiri.
Oksigen yang masuk ke dalam tubuh lewat hidung atau
mulut akan tergabung dengan darah dari paru-paru. Lalu, darah tersebut bergerak
dari paru-paru ke pembuluh darah pulmonari dan ke atrium kiri. Lalu, dipompa ke
ventrikel kiri dan melewati aorta, di mana oksigen didistribusikan ke jaringan
dan sel.
Karena oksigen terdistribusi dan digunakan oleh
tubuh, karbon monoksida menyatu dengan darah untuk mengeliminasi. Pasokan
kembali ke jantung melalui atrium kanan dan lanjut ke ventrikel kanan, di mana
akan mengalir ke arteri pulmonari yang terhubung dengan paru-paru. Paru-paru
mengeluarkan karbon dioksida, sementara oksigen masuk ke aliran darah.
Agar jantung dapat memompa darah melewati bilik maka
dibutuhkan rangsangan listrik. Segala interupsi pada siklusnya dapat
menyebabkan beragam gejala dan kondisi kardiovaskular. Masalah yang memengaruhi
bilik atau bagian jantung lainnya dapat memberi dampak pada aliran darah.
Pada praktikum ini kami melakukan percobaan
kontraksi otot jantung pada teman kami yang bernama Ilham Nurdiansyah. Ketika
pengamatan berlangsung, kondisi tubuh Ilham sehat dan sadar baik secara
fisiologis maupun biologis. Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, diagram
hasil EKG yang diseleraskan dengan nilai-nilai kontraksi jantung normal pada
EKG,
didapatkan hasil QRS yang stabil karena tubuh sering bergerak sehingga tekanan
atau gerakan jantung normal. Diindikasikan karena Ilham sering melatih otot
jantungnya dengan berolahraga.
IX.
Kesimpulan
Elektrokardiogram atau
yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan rekaman aktifitas kelistrikan
jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus. Beberapa
tujuan dari penggunaan EKG adalah untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan
irama jantung/disritmia, kelainan-kelainan otot jantung, pengaruh/efek
obat-obat jantung, menilai fungsi pacu jantung dll. Elektrokardiogram tediri
atas sebuah gelombang P, sebuah kompleks QRS dan sebuah gelombang T. Seringkali
kompleks QRS itu terdiri atas tiga gelombang yang terpisah, yakni gelombang Q,
gelombang R dan gelombang S, namun jarang ditemukan. Sandapan pada EKG ada 2
yaitu sandapan bipolar dan unipolar. Sadapan-sadapan bipolar dihasilkan dari
gaya-gaya listrik yang diteruskan dari jantung melalui empat kabel elektrode
yang diletakkan di kedua tangan dan kaki.sedangkan, sandapan unipolar Sadapan
ini memandang jantung secara horizontal (jantung bagian anterior, septal,
lateral, posterior dan ventrikel sebelah kanan). Dari hasil praktikum
Elektrokardigraf diketahui bahwa Ilham memiliki denyut jantung yang normal
yaitu 69/menit.
…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar