Sabtu, 20 Januari 2018

LAPORAN KULIAH LAPANGAN FISIOLOGI HEWAN (PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN)

PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN
LAPORAN KULIAH LAPANGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan yang diampu oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
Ilham Nurdiansyah                  15543001
Arin Sri Nursifa                       15543002
Santi Suminar                          15543006
Nurhadiani                               15543009
Melisa Nursuciani                    15544013
Neng Siti Khotimah J.             15544016

Kelas 3 – B


JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MIPA DAN ILMU TERAPAN
INSTITUT PENDIDIKAN IDONESIA (IPI)
GARUT
2018


       I.           I. Judul Praktikum
         Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb)

 II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
                   Hari/Tanggal   : Senin/15 Januari 201
       Waktu             : 11:00 s.d. 13:25 WIB
        Tempat            : Laboratorium Fisiologi Hewan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

III. Tujuan
        Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah menggunakan metode sahli

       I.          IV.   Dasar Teori
Hemoglobin merupakan molekul yang terdiri dari 4 kandungan Haem(berisi zat besi) dan 4 rantai globin (alfa, beta, gama dan delta), berada di dalam eritrosit dan bertugas utama untuk mengangkat oksigen (O2). Struktur Hb dinyatakan dengan menyebut jumlah dan jenis rantai globin yang ada. Terdapat 141 molekul asam amino pada rantai alfa dan 146 molekul asam amino pada rantai beta, gam dan delta. (Sutedjo, 2006)
Struktur Hb terdiri atas 2 unsur utama, yaitu:
1.      Besi yang mengandung pigmen Hem
2.      Protein globin, sama halnya jenis protein lain, globin mempunyai rantai panjang dari asam amino
Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan Fe yang dinamakan conjugated protein. Adanya Fe ini menyebabkan warna darah merah, bersama-sama dengan eritrosit Hb dengan CO2 menjadi karboxyhemoglobin dan warnanya merah tua. Fungsi Hb, diantaranya:
1.      Mengambil oksigen O2 dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
2.      Mengatur pertukaran oksigen O2 dengan karbon dioksid (CO2) d dlam jaringan-jaringan tubuh.
3.      Membawa CO2 dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang.
·         Proses pembentukan Hemoglobin:
Sintesis hemoglobin terjadi selama proses eritropoiesis, sehingga pematangan eritrosit akan mempengaruhi fungsi Hemoglobin. Bahan pembentuk Hem adalah glisin, suksinil Ko-A, dan piridoksin dengan pertolongan enzim-enzim δ ALA (Amino Levulinic Acid).
·         Jenis-Jenis Hemoglobin, yaitu:
1.      HBF(Fetal), terdapat dalam eritrosit janin, dibentuk setelah janin berusia 6 minggu kehamilan, dan < 2% pada umur bayi > 1 tahun
2.      HBA(Adult), terdapat pada eritrosit orang dewasa dan pada bayi usia 6 bulan terdapat 80-90% HBA.
3.      HBS(Sel sabit), yaitu Hb abnormal yang paling berat dari jenis Hb lainnya.
(Sutedjo, 2000)
Peningkatan Hb terdapat pada pasien dehidrasi, polisitemia, penyakit paru obstruktif menahun (COPD), gagal jantung kongesti dan luka bakar hebat. Obat yang dapat meningkatkan hasil pemeriksaan Hb adalah metil dopa dan gentamicin.
Penurunan Hb terdapat pada penderita: Anemia, kanker, penyakit ginjal, pemberian cairan intra vena berlebihan, dan penyakit Hodkins. Dapat juga disebabkan oleh obat-obatan misalnya antibiotika, aspirin, antineoplastik (obat kanker), sulfonamida dan lain-lain. (Sutedjo, 2006)

       I.            V.  Alat dan Bahan
       Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut:

Blood lancet stent
Jarum/Lancet


Kapas
Larutan HCL


Pipet Hb dengan pipa karetnya
Tabung pengukur dengan komparator


Pipet HCL & Sikat pembersih
Batang Pengaduk


Cawan petri dan pipet tetes
Darah


rttrt
       I.         VI.    Langkah kerja
1.      Dipersiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Dibersihkan ujung jari dengan menggunakan kapas yang telah di rendam dalam alcohol 70% bertujuan agar tidak terinfeksi bakteri.
3.      Ditusukkan alat blood lancet stent pada jari untuk pengambilan sampel darahnya.
4.      Dihisap sampel darah menggunakan pipet Hb.
5.      Dialirkan darah dari pipet ke dalam dasar tabung pengencer (jangan sampai ada gelembung udara).
6.      Diletakkan tabug Hb pada komparator, didiamkan selama 1-3 menit.
7.      Ditambahkan latutan HCI tetes demi tetes sambil diaduk isi tabung hingga diperoleh warna yang sama pada standar alat (komparator).

VII.  Hasil Pengamatan
Nama                           : Santi Suminar
Umur                           : 20 tahun
Jenis kelamin               : Perempuan
Kadar hemoglobin      : 8,6 gram dan 57 %

Pada skala 100 cc (%)
Pada skala 100 ml (gram)



VIII.  Pembahasan
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan. Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Hemoglobin adalah kompleks protein-pigmen yang mengandung zat besi. Kompleks tersebut berwarna merah dan terdapat didalam eritrosit. Sebuah molekul hemoglobin memiliki empat gugus haeme yang mengandung besi fero dan empat rantai globin (Rindamusti, 2012).
Pada saat praltikum metode yang di gunakan dalam praktikum ini adalah metode dengan menggunakan haemometer sahli untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) karena metode ini dilakukan dengan cara sederhana, namun tetap membutuhkan keterampilan dan ketelitian dalam pengamatan angka Hemoglobin (Hb).
Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisi dengan HCl menjadi globin ferroheme. Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang akan segera bereaksi dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin atau hemin yang berwarna cokelat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar (hanya dengan mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan, warna standar dibuat konstan, yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar. Karena yang membandingkan adalah dengan mata telanjang, maka subjektivitas sangat berpengaruh. Di samping faktor mata, faktor lain, misalnya ketajaman, penyinaran dan sebagainya dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Meskipun demikian untuk  pemeriksaan di daerah yang belum mempunyai peralatan canggih atau pemeriksaan di lapangan, metode sahli ini masih memadai (Sopny, 2011).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan bahwa saudari Santi Suminar setelah diperiksa kadar Hb (hemoglobin) dalam darahnya dengan metode sahli yaitu 8,6 gram (tidak normal) dan 57 % (tidak normal). Batas normal kadar hemoglobin wanita adalah 12 gr/100 ml darah sedangkan kadar Hb saudari santi seminar yaitu 8,6 gram, sangat jauh dari batas normal.
Dari sampel yang telah di amati kadar hemoglobin saudari santi suminar belum mencapai batas normal, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi tubuh Santi suminar yang menjadi sampel praktikum kurang stabil, kemudian kesalahan yang terjadi pada saat praktikan membaca angka penetapan kadar hemoglobin. Pada saat menyamakan warna dengan batang standar praktikan terlalu banyak menambahkan HCL 0,1 N atau terlalu sedikit menambahkan HCL 0,1 N, sehingga pada saat praktikan membaca penetapan angka kadar hemoglobin kurang akurat.

X.     Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil kadar Hb pada salah satu mahasiswi yang bernama Santi Suminar dengan menggunakan metode sahli yaitu 8,3 gr/dL. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kadar Hb darah dibawah keadaan normal atau dapat dikatakan kekurangan, dilihat dari nilai rujukan kadar Hb untuk perempuan adalah 12-16 gr/dL.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN KULIAH LAPANGAN FISIOLOGI HEWAN (KONTRAKSI OTOT JANTUNG)

KONTRAKSI OTOT JANTUNG LAPORAN KULIAH LAPANGAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan yang di...